Harga Jual Mobil Listrik Bekas Turun Drastis, Masihkah Layak Dibeli?

0 0
Read Time:3 Minute, 36 Second

Jakarta, September 2025 — Harga jual mobil listrik bekas di Indonesia kini membuat banyak pemilik “sakit hati”. Data menunjukkan mobil listrik bisa kehilangan nilai hingga Rp 100–200 juta dalam waktu kurang dari dua tahun. Siapa yang terdampak, mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana prospeknya ke depan? Artikel ini akan mengupas fakta di lapangan, data pasar, dan pendapat ahli otomotif mengenai kondisi resale value mobil listrik sekarang.

Baca juga: Teknologi Baterai Isuzu Siap Revolusi Pick-Up Elektrik di Eropa

Seberapa Besar Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas?

  • Beberapa kendaraan listrik (EV) kehilangan nilai jual kembali lebih dari Rp 100 juta hanya dalam setahun.
  • Bahkan dalam kurun kurang dari dua tahun, ada unit yang drop sampai Rp 200 juta.
  • Resale value rata-rata untuk BEV setelah dua tahun tinggal 50-70% dari harga awalnya.

Penyebab Harga Jual Mobil Listrik Bekas Menurun Drastis

Komponen Baterai dan Umur Pakai

Faktor utama adalah baterai. Kapasitasnya menurun seiring pemakaian. Kekhawatiran akan performa baterai setelah beberapa tahun membuat calon pembeli menawar harga sangat rendah.

Banyak Mobil Baru Bermunculan

Harga kendaraan listrik baru makin terjangkau. Diskon, promosi, dan model baru masuk secara cepat ke pasar. Hal ini otomatis menekan nilai bekas.

Infrastuktur Pengisian Terbatas

Stasiun pengisian (charging station) belum merata. Bagi pembeli mobil bekas, faktor kenyamanan pengisian menjadi pertimbangan besar, sehingga harga bekas terdampak.

Perkembangan Teknologi Cepat

Teknologi baterai terus berubah: jarak tempuh semakin besar, efisiensi lebih baik, biaya produksi turun. Mobils listrik bekas dengan teknologi baterai lama tak lagi menarik di mata pembeli yang menginginkan teknologi terkini.

Siapa yang Terpengaruh & Bagaimana Reaksi Konsumen?

  • Pemilik mobil listrik lama yang ingin menjual unitnya segera merasakan kerugian besar.
  • Konsumen generasi milenial dan Gen Z mulai mempertimbangkan aspek teknologi, lingkungan, dan biaya operasional dibandingkan sekadar nilai jual kembali tinggi.
  • Tetapi bagi generasi X atau baby boomers, resale value masih jadi faktor penting. Banyak yang merasa kecewa saat menyadari nilai jual kembali mobil listrik mereka sangat turun.

Perbandingan dengan Mobil Konvensional

  • Untuk mobil bensin atau diesel, resale value lebih stabil. Misalnya, mobil konvensional setelah satu tahun biasanya turun sekitar 15-25%, bukan kehilangan ratusan juta dalam waktu singkat.
  • Contoh: Avanza satu tahun pakai tetap memiliki harga bekas yang relatif mendekati harga barunya dibanding mobil listrik yang sejenis usia dan kelasnya.

Baca juga: Pajak Kendaraan di Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia

Apakah Mobil Listrik Bekas Masih Layak Dibeli?

Kelebihan Membeli Mobil Listrik Bekas

  • Harga yang lebih murah, terutama jika Anda tidak terlalu mempermasalahkan teknologi paling baru.
  • Biaya operasional yang cenderung rendah (pengisian daya, perawatan, dll).
  • Bisa jadi pilihan ramah lingkungan dengan jejak karbon yang lebih kecil daripada ICE (Internal Combustion Engine).

Risiko yang Harus Diwaspadai

  • Penurunan kapasitas baterai yang signifikan bisa mempengaruhi performa dan jarak tempuh.
  • Biaya perawatan baterai jika sudah tidak dalam garansi bisa tinggi.
  • Nilai jual kembali bisa terus menurun karena teknologi semakin maju dan persaingan terus meningkat.

Tips Memilih Mobil Listrik Bekas Agar Tidak “Sakit Hati”

  1. Cek kondisi baterai — lihat spesifikasi, pastikan kapasitas masih bagus atau ada garansi baterai.
  2. Perhatikan usia & total jarak tempuh mobil — makin tua/lebih banyak jarak tempuh, kemungkinan turun nilainya makin besar.
  3. Cari model populer dengan jaringan servis & suku cadang yang baik — model yang banyak digunakan umumnya punya resale value lebih stabil.
  4. Strip teknologi — jika ada fitur yang mudah usang, pastikan tidak mahal untuk diperbarui/dirawat.
  5. Bandingkan harga baru vs bekas agar tahu neraca kerugian & keuntungan.

Prediksi Harga Jual Mobil Listrik Bekas ke Depan

  • Apabila infrastruktur pengisian terus diperluas, dan teknologi baterai makin efisien, nilai jual kembali mobil listrik bekas bisa perlahan lebih stabil.
  • Kebijakan pemerintah seperti insentif dan regulasi juga memainkan peranan besar dalam memperbaiki kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik.
  • Merek yang menawarkan jaminan nilai jual kembali atau skema garansi baterai kemungkinan akan lebih menarik dan mampu mengurangi depresiasi.

Baca juga: Mazda Bangun Pabrik Baterai 10 GWh untuk Jepang: Langkah Besar Menuju Elektrifikasi

Penutup:
Harga jual mobil listrik bekas memang tengah mengalami koreksi tajam di Indonesia. Nilainya bisa turun puluhan hingga ratusan juta hanya dalam satu hingga dua tahun. Meskipun begitu, mobil listrik bekas masih punya potensi bagi mereka yang cermat memilih dan tidak tergantung pada nilai jual kembali tinggi.

Bagi calon pembeli, mempertimbangkan kondisi baterai, teknologi, dan dukungan after-sales sangat krusial sebelum memutuskan. Dengan perbaikan teknologi dan infrastruktur, nilai jual kembali mobil listrik bekas bisa lebih baik ke masa mendatang. Apakah Anda siap mengambil risiko sekarang atau menunggu pasar lebih matang?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %