hillsfest.org – Teknologi baterai Isuzu pada D-Max EV membawa inovasi eAxle dan sistem 4WD, siap meluncur di pasar Eropa 2025. Simak fitur canggih untuk efisiensi dan performa tinggi!
Teknologi Baterai Isuzu Dorong Ekspansi ke Pasar Eropa
London, 9 September 2025 – Isuzu Motors Limited, produsen kendaraan komersial asal Jepang, mengumumkan kesiapan teknologi baterai untuk diaplikasikan pada pick-up elektrik, khususnya model D-Max EV. Isuzu mengumumkan peluncuran ini untuk menanggapi larangan mesin pembakaran internal (ICE) di Eropa, dengan rencana peluncuran pada akhir 2025. Perusahaan merancang teknologi baterai ini untuk memenuhi kebutuhan segmen niche, seperti petani, armada konstruksi, dan utilitas, dengan mengintegrasikan sistem eAxle inovatif guna meningkatkan efisiensi dan performa.
Baca juga: Pajak Kendaraan di Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia
Inovasi eAxle dalam Teknologi Baterai Isuzu
Isuzu mengembangkan teknologi baterai pada D-Max EV dengan mengadopsi sistem eAxle melalui kolaborasi bersama DENSO, Blue Nexus, dan Aisin. Sistem ini menggabungkan motor listrik, inverter, dan gearbox dalam satu unit kompak, mengurangi kebisingan dan getaran. Hasilnya, pick-up ini menawarkan pengalaman berkendara yang halus, ideal untuk penggunaan komersial. Menurut pernyataan resmi DENSO pada 1 Agustus 2025, eAxle depan dan belakang mendukung sistem 4WD penuh waktu, memastikan traksi optimal di berbagai medan.
Teknologi baterai menggunakan paket baterai lithium-ion berkapasitas 66,9 kWh, yang memberikan jangkauan kompetitif. Baterai ini dilengkapi garansi hingga 8 tahun atau 100.000 mil, menunjukkan keandalan jangka panjang. Fitur seperti pengereman regeneratif multi-level dan mode Eco membantu mengoptimalkan konsumsi energi, sehingga teknologi baterai tidak hanya ramah lingkungan tapi juga ekonomis bagi pengguna bisnis.
Spesifikasi Performa dan Kapasitas Muatan
Dalam teknologi baterai, motor listrik tiga fase menghasilkan daya hingga 150 kW dengan torsi 280 lb-ft, setara dengan performa mesin diesel konvensional. Model NRR EV, varian komersial, menunjukkan kemampuan ini dengan arsitektur listrik yang mendukung pengisian cepat dan distribusi daya efisien. Pick-up ini mampu membawa muatan lebih dari 1.000 kg dan menarik beban hingga 3.500 kg, menjadikannya pilihan ideal untuk sektor konstruksi dan pertanian.
Isuzu Commercial Vehicle mengungkapkan bahwa baterai ini mendukung pengisian cepat DC, meskipun belum merinci waktu pengisian. “Kami merancang teknologi baterai untuk mengatasi tantangan mobilitas berkelanjutan,” kata perwakilan Isuzu saat peluncuran di Commercial Vehicle Show 2025. Inovasi ini memastikan pick-up tetap tangguh tanpa mengorbankan efisiensi.
Tantangan dan Potensi Pasar di Eropa
Meski teknologi baterai Isuzu siap, pasar pick-up elektrik di Eropa masih niche dibandingkan Amerika Serikat, di mana segmen ini lebih mainstream. Larangan ICE yang semakin ketat menjadi pendorong utama, menarik minat produsen besar seperti Stellantis. Isuzu melihat peluang ini untuk ekspansi, dengan fokus pada armada bisnis yang membutuhkan kendaraan andal dan ramah lingkungan.
Pengamat otomotif mencatat bahwa teknologi baterai Isuzu harus mengatasi isu seperti infrastruktur pengisian yang terbatas di daerah pedesaan. Namun, dengan integrasi eAxle, Isuzu mengklaim efisiensi energi lebih tinggi, mengurangi kekhawatiran jangkauan. Video demonstrasi pada April 2025 menunjukkan D-Max EV mampu menangani medan berat, memperkuat posisi teknologi baterai Isuzu di segmen komersial.
Kolaborasi dan Pengembangan Masa Depan
Teknologi baterai Isuzu tidak lepas dari kolaborasi strategis. Kemitraan dengan DENSO dan Aisin memungkinkan integrasi komponen canggih, seperti inverter yang mengoptimalkan aliran daya. Blue Nexus berkontribusi pada desain eAxle yang ringkas, mengurangi bobot keseluruhan kendaraan. Pendekatan ini mencerminkan tren industri otomotif menuju elektrifikasi, di mana teknologi baterai Isuzu menjadi contoh inovasi Jepang.
Ke depan, Isuzu berencana memperluas lini EV, termasuk varian untuk pasar Asia dan Amerika. Pengembangan baterai solid-state potensial bisa meningkatkan densitas energi, meski belum dikonfirmasi. “Kami berkomitmen pada teknologi baterai Isuzu yang berkelanjutan,” kata eksekutif Isuzu dalam konferensi 2025.
Dampak Lingkungan dan Ekonomi
Teknologi baterai mendukung transisi ke nol emisi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Di Eropa, di mana regulasi ketat, pick-up EV seperti D-Max bisa menurunkan emisi CO2 armada bisnis. Secara ekonomi, biaya operasional lebih rendah berkat efisiensi energi, menarik bagi perusahaan kecil-menengah.
Baca juga: 4 Bagian Mobil Hybrid yang Wajib Dicek Secara Berkala untuk Performa Optimal
Analis memprediksi pasar pick-up elektrik Eropa tumbuh 15% per tahun hingga 2030, dengan teknologi baterai sebagai katalis. Namun, tantangan seperti harga baterai tinggi tetap ada, meski garansi panjang membantu mitigasi.
Penutup: Masa Depan Cerah Teknologi Baterai
Teknologi baterai pada D-Max EV menandai langkah maju dalam elektrifikasi pick-up, dengan eAxle dan baterai lithium-ion yang andal. Isuzu berharap peluncuran di Eropa pada akhir 2025 akan membuka peluang baru di segmen niche, didorong oleh regulasi lingkungan yang ketat. Dengan kolaborasi kuat dan fokus pada performa, teknologi baterai siap mendominasi pasar komersial. Ke depan, inovasi ini bisa memperluas adopsi EV global, menurut pengamat seperti Bambang Santoso, yang menyebutnya sebagai “game changer” untuk mobilitas berkelanjutan.