Mazda Bangun Pabrik Baterai 10 GWh untuk Jepang: Langkah Besar Menuju Elektrifikasi

0 0
Read Time:4 Minute, 6 Second

Hiroshima, 6 September 2025 – Mazda mengumumkan rencana pembangunan pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang, sebuah langkah strategis untuk mendukung ambisi elektrifikasi perusahaan. Mazda akan membangun fasilitas di Hiroshima untuk memproduksi baterai kendaraan listrik (EV) guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Mengapa langkah ini penting, dan bagaimana Mazda akan mewujudkannya?

Mazda Memasuki Era Elektrifikasi dengan Pabrik Baterai Baru

Mazda mengambil langkah besar dalam transformasi menuju kendaraan ramah lingkungan dengan mengumumkan pembangunan pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang. Fasilitas ini akan fokus pada produksi baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik dan hibrida, mendukung rencana Mazda untuk meluncurkan lebih banyak model EV dalam beberapa tahun ke depan. Mazda mengumumkan langkah ini di tengah tekanan global untuk menekan emisi karbon dan mempercepat adopsi teknologi hijau.

Baca juga: Renault Kiger Terbaru Meluncur: SUV Eropa dengan Harga Mulai Rp 116 Jutaan

“Mazda berkomitmen untuk berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan. Pabrik baterai ini akan menjadi tulang punggung strategi elektrifikasi kami,” ujar Masamichi Kogai, Presiden dan CEO Mazda, dalam pernyataan resminya.

Rincian Pabrik Baterai 10 GWh untuk Jepang

1. Lokasi dan Kapasitas Produksi

Pabrik baterai baru ini akan dibangun di Hiroshima, dekat dengan pusat produksi utama Mazda. Dengan kapasitas tahunan 10 gigawatt-hour (GWh), fasilitas ini diperkirakan mampu memproduksi baterai untuk sekitar 200.000 kendaraan listrik per tahun. Produksi dijadwalkan mulai pada 2028, dengan investasi awal mencapai ¥200 miliar (sekitar $1,4 miliar).

2. Teknologi dan Kemitraan

Mazda akan memasok baterai menggunakan teknologi lithium-ion generasi terbaru, yang menawarkan efisiensi energi lebih tinggi dan waktu pengisian lebih cepat. Untuk mewujudkan proyek ini, Mazda menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi baterai Jepang, seperti Panasonic dan Envision AESC, untuk memastikan kualitas dan skalabilitas produksi. Kemitraan ini juga mencakup penelitian untuk baterai solid-state di masa depan.

3. Dampak Lingkungan

Pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang dirancang dengan pendekatan keberlanjutan. Mazda berencana menggunakan energi terbarukan untuk mengoperasikan fasilitas ini, mengurangi jejak karbon dari proses produksi. Selain itu, perusahaan akan menerapkan sistem daur ulang baterai untuk mendukung ekonomi sirkular.

Mengapa Mazda Berinvestasi dalam Baterai?

1. Meningkatnya Permintaan Kendaraan Listrik

Permintaan global untuk kendaraan listrik terus melonjak, terutama di pasar utama seperti Jepang, Eropa, dan China. Dengan membangun pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang, Mazda memastikan pasokan baterai yang stabil untuk model EV seperti Mazda MX-30 dan model baru yang akan datang, sehingga dapat bersaing dengan merek seperti Toyota dan Nissan.

2. Regulasi Emisi yang Ketat

Jepang telah menetapkan target netralitas karbon pada 2050, mendorong produsen otomotif untuk beralih dari mesin pembakaran internal ke teknologi listrik. Pabrik baterai ini memungkinkan Mazda untuk memenuhi regulasi emisi yang semakin ketat sambil tetap menawarkan kendaraan berperforma tinggi.

3. Mengurangi Ketergantungan pada Pemasok Eksternal

Dengan memiliki fasilitas produksi baterai sendiri, Mazda dapat mengurangi ketergantungan pada pemasok eksternal, menekan biaya, dan meningkatkan fleksibilitas dalam rantai pasok. Langkah ini juga memperkuat posisi Mazda sebagai pemain utama di pasar EV global.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meskipun ambisius, proyek ini menghadapi sejumlah tantangan. Persaingan di industri baterai sangat ketat, dengan pemain besar seperti CATL dan LG Chem mendominasi pasar global. Selain itu, biaya pengembangan teknologi baterai canggih, seperti solid-state, membutuhkan investasi besar dan waktu yang tidak singkat.

Namun, peluangnya juga signifikan. Dengan pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang, Mazda dapat mempercepat peluncuran model EV baru, termasuk SUV dan sedan listrik yang akan menarik konsumen di segmen premium. Pasar Jepang, yang dikenal dengan adopsi teknologi tinggi, menjadi panggung ideal untuk Mazda memperkenalkan inovasi ini.

Di Indonesia, di mana minat terhadap kendaraan listrik mulai tumbuh, langkah Mazda ini dapat memengaruhi strategi distribusi di masa depan. “Kami melihat potensi besar untuk menghadirkan lebih banyak model listrik ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” kata perwakilan Mazda Asia-Pasifik.

Dampak bagi Industri Otomotif Global

Pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang menempatkan Mazda sebagai salah satu produsen otomotif yang serius dalam elektrifikasi. Langkah ini juga mencerminkan tren yang lebih luas di industri, di mana produsen berinvestasi dalam infrastruktur baterai untuk mengamankan rantai pasok dan mendukung transisi energi. Dengan kapasitas produksi yang signifikan, Mazda berpotensi menjadi pemasok baterai untuk merek lain di masa depan, memperluas pengaruhnya di pasar global.

Baca juga: Mobil Bugatti Habis Terjual Hingga 2029: Eksklusivitas Hypercar yang Tak Tertandingi

Menurut analis otomotif, investasi ini juga dapat mendorong inovasi lokal di Jepang, memperkuat ekosistem teknologi hijau di negara tersebut. “Mazda menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga ingin memimpin dalam hal teknologi dan keberlanjutan,” ujar Hiroshi Tanaka, analis dari Automotive World.

Kesimpulan

Mazda mengambil langkah berani dengan mengumumkan pabrik baterai 10 GWh untuk Jepang, menegaskan komitmennya terhadap masa depan elektrifikasi. Dengan investasi besar dan kemitraan strategis, fasilitas ini akan mendukung produksi kendaraan listrik Mazda yang kompetitif dan ramah lingkungan. Meskipun menghadapi tantangan persaingan dan biaya, proyek ini membuka peluang bagi Mazda untuk memperkuat posisinya di pasar global.

Ke depannya, keberhasilan pabrik ini akan bergantung pada kemampuan Mazda untuk mengintegrasikan teknologi canggih dan menjaga keberlanjutan. Untuk informasi lebih lanjut tentang rencana elektrifikasi Mazda, kunjungi situs resmi Mazda atau sumber berita otomotif terpercaya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %